PROFIL PONDOK PESANTREN AL IKHLAS BOYOLALI - .
Headlines News :

PONDOK PESANTREN AL IKHLAS/MTs-SA AL IKHLAS BOYOLALI

Dawar,Manggis,Mojosongo,Boyolali,Jawa Tengah. Telp (0276)320 590 HP: 085642347610
Home » » PROFIL PONDOK PESANTREN AL IKHLAS BOYOLALI

PROFIL PONDOK PESANTREN AL IKHLAS BOYOLALI

Written By PONDOK PESANTREN AL IKHLAS BOYOLALI.COM on Rabu, 31 Oktober 2012 | 00.55



 PROFIL PONDOK PESANTREN AL-IKHLAS . DAWAR, BOYOLALI  
1.      Nama Yayasan                              : Pondok Pesantren Al-Ikhlas
2.     Alamat Yayasan                            : Dk. Dawar Rt/Rw 02/003
1.     Jalan                                              : Jln. Boyolali – Jatinom Km 07
2.     Kelurahan / Desa                          : Manggis
3.     Kecamatan                                    : Mojosongo
4.     Kabupaten                                     : Boyolali
5.     Jalan                                              : Jln. Boyolali – Jatinom Km 07
6.     Kelurahan / Desa                          : Manggis
7.     Kecamatan                                    : Mojosongo
8.     Kabupaten                                     : Boyolali
3.     No. Statistik Pondok                     : 042330906001
4.     No. NPWP Yayasan                       : 02.765.710.5-527.000.
5.     Alamat pondok Pesantren            : Dk. Dawar Rt/Rw 02/003
6.     Nama pengasuh                            : KH. Thoha Asfari,MH
7.     Tahun Berdiri                                : 1993.
8.     Status Ponpes                               : Yayasan.
9.     telp                                                : (0276) 320 590
10. HP                                                  : 081329595334
     Sejarah berdirinya dan perkembangan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Dawar
Pondok Pesantren “Al-Ikhlas” Dawar terletak di desa Dawar, Manggis, Mojosongo Boyolali Jawa Tengah, didirikan pada tahun 1993 oleh KH Thoha Asfari MH yang merupakan putra asli desa tersebut. Pada awal berdirinya, pondok yang berlokasi 6 Km dari pusat kota Boyolali ini, mengkhususkan pada santri usia dasar dan menengah. Namun dalam masa perkembangan berikutnya  berdatangan pula para santri yang berusia sekolah menengah tingkat atas. Dari waktu kewaktu jumlah santri yang datang semakin bertambah, bukan saja yang berasal dari kawasan setempat namun juga berdatangan  dari berbagai kota, baik dalam propinsi maupun antar propinsi. Sebagai mana pondok pesantren lainnya, pondok pesantren Al-Ikhlas Dawar juga melengkapi dirinya dengan sarana tempat tinggal santri, yang biaya pembangunannya diupayakan secara swadaya.
     Misi dari berdirinya pondok pesantren Al-Ikhlas Dawar adalah untuk berperan serta dalam mencerdaskan anak bangsa, melalui pembekalan ilmu-ilmu agama islam dan ilmu-ilmu umum terapan.  Dengan demikian melalui pondok pesantren Al-Ikhlas Dawar ini, akan lahir generasi muda yang berilmu dan beriman serta berkepribadian luhur sesuai karakter bangsa Indonesia. Sesuai dengan namanya, pondok pesantren ini menanamkan kapada para santri keikhlasan dalam segala amal perbuatan.
Pondok Pesantren Salafiyah Al-Ikhlas yang terletak di desa Dawar RT.02 RW 03, Manggis, Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah. Menekankan kepada para santrinya untuk siap menjadi manusia wiraswasta. Sehingga pondok ini memberi bekal berbagai ketrampilan, diantaranya, bertani, beternak sapi, unggas dan perkoperasian.
     Tujuan diadakannya progam pengembangan pondok pesantren dalam bidang usaha ini  adalah: Mendidik dan membekali para santri dengan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan kewirausahaan. Meningkatkan dan menambah sumber-sumber pendapatan bagi pondok pesantren dan masyarakat. Mendidik masyarakat sekitar pondok pesantren tentang cara-cara dan teknik yang lebih maju dalam menjalankan usaha agrobisnis dan sekaligus memperkenalkan berbagai komoditas yang mempunyai nilai ekonomi yang lebih baik.
Manfaat diadakannya progam pengembangan dalam bidang usaha (agribisnis)  adalah: diharapkan santri dapat mengembangkannya melalui masyarakat atau lebih dikenal dengan istilah transfer teknologi. Sehingga ketika santri pulang dari pesantren dapat mengembangkan apa yang diperolehnya dari pesantren, baik itu ilmu agamanya maupun agribisnisnya.

VISI
Menjadikan Santriwan dan Santriwati sebagai Generasi Penerus dan Perjuangan dalam menegakkan Agama Islam serta menciptakan santri yang siap terjun ke masyarakat, dan berjuang di Jalan ALLAH SWT.
MISI
1.     Menyediakan dan menciptakan generasi penerus dalam memperjuangkan Agama dan bangsa serta negara.
2.     Menciptakan para pemuda dan pemudi yang beragama serta bertaqwa.
3.     Menciptakan lulusan / alumni pesantren yang siap bersosialisasi langsung dengan masyarakat.
4.     Menciptakan para santri yang beriman,taqwa,dan berbudi luhur.
Tujuan Progam Pendidikan Pondok Pesantren Adalah  :
1.     Mengkondisikan aqidah dan ahlaq santri yang islami dalam kehidupan sehari-    hari.
2.     Mengkondisikan santri agar terbiasa hidup teratur, tertib, dan disiplin dalam mengisi waktu luang, waktu belajar, beribadah, dan aktifitas harian lainnya.
3.     Mengoptimalkan pola pembinaan siswa secara terpadu antara sekolah umum dengan pesantren.
Target
1.     Santri terbina aqidahnya lewat pendidikan ta’lim/ Dirosah Islamiyah dan pembinaan ibadah secara rutin terutama jama’ah sholat wajib.
1.     Santri dapat secara rutin (istikomah) melaksanakan aktifitas belajar mandiri
2.     Santri mampu berceramah / pidato / berkutbah  dengan tekniik retorika / protokoler
3.     Santri terbina ahlaknya melalui internalisasi adab Islami dalam kehidupan sehari-hari
Pendidikan dan Kurikullum yang Diselenggarakan
     Secara garis besar pondok pesantren terbagi menjadi tiga golongan yakni: Pertama pondok pesantren yang mengadopsi sistem madrasah/ klasik, dan kurikulumnya pun menyesuaikan dengan kurikulum pemerintah, dengan menyelenggarakan  MI, MTs, MA atau menyelenggarakan  SD, SLTA, dan SMU/ SMK. Pesantren jenis ini sering disebut pesantren khalafiyah/ modern. Kedua pondok pesantren salafiyah, yaitu pesantren yang masih tetap mempertahankan sistem pendidikan khas pesantren, baik kurikulumnyamaupun metode pendidikannya. Bahan ajar meliputi ilmu-ilmu agama islam, dengan menggunakan ketab-kitab kuning berbahasa arab. Sedangkan kategori ketiga adalah tipe pondok pesantren campuran/kombinasi.
   Sebagaimana hal diatas,  Pondok Pesantren Al-Ikhlas telah mengkombinasikan dua jenis kategori sistem pendidikan jalur sekolah untuk mengikuti perkembangan zaman, juga tetap menyelenggarakan pendidikan salafiyah, untuk memenuhi tuntutan masyarakat. Adapun kurikulum yang dipakai dalam Pondok Pesantren Al-Ikhlas menggunakan kurikulum khas pesantren yang selama ini berlaku, hanya menambah beberapa mata pelajaran umum dalam kurikulum pesantren. Mata pelajaran umum yang digunakan pada pondok pesantren Al-Ikhlas tersebut ada yang harus diajarkan oleh guru melalui proses belajar mengajar tatap muka dan ada yang dapat diberikan melalui penyediaan buku-buku perpustakaan atau penugasan dan bimbingan yang dilakukan oleh guru pembimbing. Mata pelajaran yang harus diajarkan oleh guru melalui proses belajar mengajar tatapmuka ialah Bahasa Indonesia, Matematika, Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Mata pelajaran umum lainnya yaitu : Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan serta bahasa Inggris yang bisa diberikan melalui penyediaan buku-buku perpustakaan. Proses belajar mengajar dalam progam wajib belajar pendidikan dasar pada pondok pesantren salafiyah disesuaikan dengan kegiatan yang sudah berlaku di pesantren. Pendidikan umum tersebut diberikan dalam rangka ikut mensukseskan program pendidikan dasar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah.
     Disamping metode pembelajaran yang digunakan dalam proses wajib belajar 9 tahun, Pondok Pesantren Salafiyah Al-Ikhlas juga masih menerapkan beberapa metode yang sudah mapan dan mengakar dalam dunia pesantren seperti bandongan, sorogan, hafalan, dan munazharah. Metode bandongan  atau biasa disebut metode wetonan adalah cara penyampaian kitab kuning dimana seorang guru, kyai, atau ustadz membacakan dan menjelaskan isi kitab kuning sementara santri, murid atau siswa mendengarkan , memberei makna dan menerima. Metode hafalan adalah yaitu  santri disuruh menghafal mata pelajaran yang perlu dihafalkan oleh semua santri dibawah bimbingan dan pengawasan seorang ustad/kiai para santri diberi tugas untuk menghafal bacaan-bacaan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan metode sorogan adalah kegiatan pembelajaran yang menitik beratkan pada pengembangan kemampuan seseorang (individu) dibawah bimbingan seorang kyai/ustadz. Sementara metode munazharah adalah penyajian bahan pelajaran denagn cara murid/santri membahasnya bersama-sama  melalaui tukar pendapat tentang suatu topik  atau masalah tertentu. Metode diskusi ini bertujuan agar para santri aktif dalam belajar. Metode ini juga akan menumbuhkan pemikiran logis, kritis dan analitis  bagi para santri. Proses pembelajaran yang digunakan dalam  pondok pesantren Al-Ikhlas yang telah menyelenggarakan progam wajar Dikdas 9 tahun sangat berbeda dengan proses pembelajaran yang digunakan pada sekolah-sekolah umum baik itu SD maupun SMP.
     Pada bulan suci ramadhan  pondok pesantren salafiyyah Al-Ikhlas juga mengadakan pengajian kilatan (pengajian kitab kuning yang dibaca dalam waktu satu bulan), santri yang belajar pada bulan suci ramadhan tersebut banyak yang datang dari berbagai daerah, dari berbagai usia dan biasanya hanya menetap pada bulan ramadhan saja.
Secara umum untuk kurikulum yang diterapkan pihak pesantren adalah kurrikulum (terutama materi keagamaan) yang sama diberlakukan oleh pesantren-pesantren lain di Indonesia yang menggunakan masih kitap kuning ataupun kitap klasik (kutub al-turats) ‘ala ahlussunah wa aljamaah. Disebut klasik karena kitab-kitab tersebut ditulis oleh para ulama tempo dulu. Kitab-kitab tersebut telah dianggap mencapai puncak kejayaan sehingga digunakan kalangan pesantren—termasuk pondok pesantren Salafiyyah Al-Ikhlas Dawar.
    Beberapa kitap klasik yang dikaji di pesantren ini adalah terbagi menjadi beberapa katagori: antara lain ilmu fiqh; dengan kajian kitab Safinat al Najt, Fath al Qoreib, Fath al Muin, Fath al Wahhab, Bidayat al Mujtahid, dan Faroidl. Ushul Fiqh dengan salah satu kajian kitabnya adalah Waraqat.
     Kemudian tasawuff dengan kitab kajiannya meliputi Sulam al Taufiq dan Ihya ‘Ulumuddin. Kemudian hadits dengan beberapa kitab seperti Bulughul al MaramMukhtar al Hadits, Arba’in Nawawiyyah dan Mushtholat al Hadits. Tafsir dengan kajian adalah seperti Tafsir Jallalain. Aqidah dengan beberapa kitab dasarnya adalah Aqidah al AwamQathr al Gaits, Jauhur al Tauhid, Nahwu Sharaf dengan kajian kitabnya adalah Muttammimah, Kailani, Alfiyah Ibnu malik, kemudian akhlaq dengan beberapa kajian kitab antara lain adalah Kitab ‘Uqud al Lijain, Nashaih al Ibad dan Izhatun Nasyi’in.
Kondisi Santri/Siswa
     Pondok Pesantren Salafiyyah Al-Ikhlas Dawar Boyolali yang berdiri  tahun 1993, sekarang telah memiliki 500 santri putra-putri yang semuanya tinggal di dalam asrama pondok atau biasa disebut dengan santri mukimin. Mereka datang dari berbagai daerah penjuru nusantara. Seperti Magelang, Boyolali, Klaten, Salatiga, Semarang, Jakarta, Sumatra, Malang dan beberapa daerah lain.
     Mayoritas santri ini berasal dari pedesaan dan lahir dari para orang tua yang kesehariannya berprofesi sebagai petani dan buruh. Dengan tingkatan ekonomi wali murid yang relatif bawah, maka sudah tentu iuran yang dikenakan sangat sedikit, bahkan khusus untuk santri/santriwati yang yatim tidak di pungut biaya apaun juga dan banyak juga santri yang datang kepondok hanya bermodalkan tekat bulan mencari ilmu, sehingga pondok juga melayani atau menerima santri yang gratis (tidak dikenai biaya makan dan tempat tinggal). bahkan tidak sedikit dari santri yang tidak mendapatkan kiriman uang dari orang tuanya, sehingga beban itu menjadi tanggung jawab Pengasuh Pondok Pesantren itu sendiri.
     Atas dasar kenyataan inilah Pengasuh Pondok melakukan upaya-upaya konkrit demi memenuhi kebutuhan mereka. Diantara upaya nyata yang dilakukan Pengasuh adalah meningkatkan usaha Agrobisnis dengan melibatkan beberapa santrinya. Agribisnis yang telah terlaksana antara lain  : Sapi potong, Sapi perah, Ternak Puyuh petelur, Ikan lele, Budidaya Ayam kampong dan dalam bentuk Pertanian yang disesuaikan dengan masyarakat sekitar, dan akhir akhir ini pondok pesantren juga mengembangkan dalam bentuk Lembaga Keuangan Syari’ah yang mana dikelola sendiri oleh para alumni – alumni Pondok Pesantren Al – Ikhlas sendiri.

 Tenaga Pengajar (Asaatidz)

   Sebagaimana keterangan diatas bahwa pondok pesantren merupakan sub kultur pendidikan yang tergolong unik yang mana proses pendidikan dan pengajaran dilakukan hampir 24 jam, maka proses tersebut juga berlaku di Pondok Pesantren salafiyah Al-Ikhlas. Selama hampir 24 jam para santri dididik, diberi pelajaran baik akhlaq maupun pengetahuan akan ilmu-ilmu keislaman.
Dalam proses pengajaran ini--transformasi ilmu ke santri, pesantren al Ikhlas Dawar dibantu oleh 50 tenaga pengajar, yang mana kelima belas tenaga pengajar tersebut sudah dipercaya dan dapat mengayai proses belajar santri. Ada juga dari santri senior yang telah dipercaya untuk mengajarkan ilmunya kepada adiknya (santri yunior). Sehingga dalam proses belajar mengajar, pondok pesantren salafiyah Al-Ikhlas tidak mengalami hambatan.

Koperasi Pondok Pesantren ( Kopontren)

     Koperasi Pondok Pesantren Salafiyah Al-Ikhlas ini didirikan sebagai unit usaha pesantren yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari para santri, pesantren dan masyarakat sekitar. Berapa hasil kerajinan santri dan yang dihasilkan oleh pesantren seperti sapu, sulak dan keset dan aneka kerajinan lainnya ditampung dan dijual ke masyarakat. selain itu kabutuhan hidup seperti sabun, pasta gigi buku-buku pelajaran dan aneka kebutuhan lainnya  juga tersedia di koperasi ini. Dan kedepannya diharapkan dapat lebih mampu untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas.
Umumnya koperasi yang dikelola pesantren yang mana pada wilayah pengelolaanya dianggap kurang. Hal tersebut juga terjadi di kepontren milik pesantren ini. Seperti pada wilayah modal usaha--Sekedar diketahui Pondok Pesantren Salafiyyah Al-Ikhlas dalam hal pengelolaannya tidak menarik sumbangan/iuran dari santri tetapi murni berasal dari pimpinan pesantren. Sehingga praktis tidak ada modal lebih untuk penembangan Kopontren yang lebih besar. Disamping itu, faktor SDM yang mengelola koiperasi  juga menjadi masalah yang cukup serius bagi Kopontren yang berdiri 2004 ini.
     Untuk pengembangan Koperasi, pasantren ini tengah memikirkan bagaimana cara mendapatkan tambahan modal usaha. Modal usaha ini akan berimbas pada kuantitas jumlah barang yang akan diperdagangkan di Kopontren. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan diatas tadi bahwa sumber finansial pesantren bukan berasal dari pembiayan santri/wali santri namun murni   berasal dari pimpinan pesantren sendiri.
    Selain pada wilyah modal usaha, faktor tempat (ruang) ternyata kurang strategis. Hal ini menjadi masalah disamping ruang yang selama ini dipakai ternyata “memakan” ruang pesantren yang sebenarnya bisa digunakan untuk ruang lain juga pada bentuk sosialisasi/dijangkau kemasyarakat cukup susah. Sebab lokasi kopontren berada di kompleks Pondok Pesantren Salafiyyah Al-Ikhlas. Maka kedepan agar koperasi tersebut dapat berdiri di masyarakat (tentunya dikelola secara profesional) sehingga masyarakat bisa menjangkau koperasi itu dengan mudah. 

 Progam Pesantren

  Dalam membangun pundamental keimanan, ketaqwaan dan keislaman, seorang santri dan para ulama’ atau para kyai menanamkan lima (5) segi kewajiban dalam pondondok pesantren tersebut, yaitu  :
1.     Keikhlasan
2.     Kesederhanaan
3.     Persaudaraan
4.     Tenggang rasa
5.     Kedisiplinan
Selain lima pokok kewajiban di atas, yang perlu ditanamkan sebagai seorang santri antara lain  :
1.     Sholat Berjama’ah Lima Waktu
2.     Ziarah Qubur, Sholat Lail, Sholat Rowatib, Sholat Dhuha, Sholat Sunat Mayit (ghaib) dan Sholat isti’anah.
3.     Puasa Sunah : Puasa Senin Kamis, Puasa Arofah, Puasa Asysyuro, Puasa Sawal.
4.     Qiro’atul Kitab Tafsir Jalalain dengan tadabbur, dan da’wah setiap ba’da Sholat Dhuha
5.     Bakhsul Masail
Disamping hal diatas juga ada progam bakat dan minat. Santri diwajibkan mengikuti  progam pengembangan bakat dan minat yaitu  :
1. Seni Bela diri
2. Seni Baca Al- Qur’an / Qiro’ah
3. kursus Pranoto coro/ pidato  

Pembiayaan Pondok Pesantren

    Untuk membiayai kegiatan pondok pesantren, tentunya diperlukan dana yang tidak sedikit. Sedangkan keterbatasan merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh Pondok Pesantren Salafiyyah Al-Ikhlas. Maka dari itu sumber yang digunakan dalam pembiayaan Pondok Pesantren Salafiyyah Al-Ikhlas adalah bersumber dari :
  • Swadaya
  • Bantuan langsung/bergulir
  • Hibah
  • Lain-lain
STRUKTUR KEPENGURUSAN PONPES SALAFIYAH AL IKHLAS
DAWAR MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI, JATENG

I. PELINDUNG                                 :  Bp KH. Thoha Asfari,MH
                                                        :  Ibu.Nyai .Hj.  Eni Mutmiani
II. MUSTASYAR                              :  Bp. KH. Thoha Asfari,MH
III. PEMIMPIN PESANTREN           :  Bp. KH. Thoha Asfari,MH
IV. SEKRETARIS                             :  Ust.  Muhammad Fachrudin
V. BENDAHARA                              :  Ust.  Muhammad Abi Darda’ S.Sos I.M.Pd.I
VI. KETUA MAJLIS MA’ARIF 
1.     Kepala Madrasah                    : Ust.  Musyafa’ Zain,S.Sy
2.     Seksi Kegiatan Kurikulum dan Pendidikan
  • Ust. Muhammad Fachrudi
  • Ust. Muhammad Abi Darda’ S.Sos I, M.Pd.I
  • Ust. Hijrah Saputra,S.Sy, M.Pd.I
  • Ustd. Siti Anifah
  • Ust. Rohibin
  • Ust. Hasim Asy’ari
  • Ust. Muslim Sawit
  • Ust. Rohibin
  • Ust. M.Sidiq
  • Ustd. Nanik Sofiana
3.     Saksi Bidang Batsul Masail
VII. ANNASYATHOT
1.     Roissyu’uh Annasyathot         : Ust. M. Abi Darda’ S.Sos I,M.Pd.I
2.     Pembina :
a)  PHBI:
  • Ust. Hijrah Saputra,S.Sy,M.Pd.I
  • Ust. Rohibin
  • Ust.Hasim As’ari 
b)Dzibaizahyyah Wal Khotobiyyah
1.     Ust. Muslim Choiri 
2.     Ustd. Nanik sofiana
3.     Ust. Muslim Sawit
4.     Ust. Rohibin
c) Jam’iyyatu Quro Wal Huffad
     1.  Ust.     Muslim Choiri
     2.  Ustzh. Nanik Shofiana
     3.  Ustzh. Sairoh
d) Perpustakaan
1.     Ust. Ahmad Sidiq
2.     Ust. Siti Anifah
e)Tazazun (kebersihan)
    1. Ust. Rohibin
    2. Ust. Muslim Choiri
    3. Ustd.Siti Anifah
    4. Ustd. Nanik Sofiana
VIII. MA’HADIYAH
1.     Roissyu’un Ma’hadiyah : Ust.  Hijrah Saputra,S.Sy, M.Pd.I
2.     Sekretaris Putra :
1.     Ust. Rohibin
2.     Ust. A.Sidiq
3.     Ustd. Siti Anifah
4.     Usth. Nanik Sofiana
3.     Sekretariat Putri :
4.     Saksi-Saksi
a)Dakwah
1.     Ust. M.Abi Darda’ S.Sos.I,M.Pd.I
2.     Ust.Hasim As’ari
3.     Ust.  Muslim Sawit
4.     Ustd. Nanik Sofiana
b)Keamanan
1.     Ust. M.Rohibin
2.     Ust. Ahmad Sidiq
c)Kesehatan
1.   Ust. Hasim Asy’ari
1.     Ustd. Siti Anifah
2.     Ust. Muslim
d)Humas
1.  Ust. A.Sidiq
2.  Ust. Rohibin
3.  Ust.Muslim Choiri
e)Bangun Pagi.
1.     Ust. Hasim As’ari
2.     Ust. Muslim Sawit
3.     Ustd. Siti Anifah
4.     Sdr. Saifudin
5.     Sdr. Abdul Rohman
6.     Sdri. Siti ‘Aisah
7.     Sdri. Sholikhah
f) Seksi Jama’ah
1.Ust. Muslim Choiri
2.Ust. Rohibin
3.Sdr. Mahbub
4.Sdr. Sholih
5.Sdri.Umi Mashitoh
6.Sdri.Nur Halimah
                                                                                            
MAJLIS MA’ARIF PONPES  AL-IKHLAS  
STRUKTUR KEPENGURUSAN
MADRASAH SALAFIYYAH TINKAT ISTI’DAD
Kepala                   : Ust. Muslim Choiri
Sekretaris              : Ust. Hasim As’ari
Bendahara             : Ust. Siti Anifah
Wali kelas              : Ust. Ahmad Sidiq
                              : Ustd. Nanik Sofiana
MADRASAH SALAFIYYAH TINGKAT TSANAWIYYAH
Kepala                   : Ust. Hayim Asyi’ari
Sekretaris              : Ust. Rohibin
Bendahara             : Ust. Muhammad Abi Darda’ S.Sos I.M.Pd.I
Wali kelas              : Ust. Muslim Choiri
                             : Ustd. Fatimah
C.  MADRASAL SALAFIYYAH TINGKAT ALIYYAH 
Kepala                   : Ust. Muhamad Muslim S.
Sekretaris              : Ustd. Sa’iroh Al hafid
Bendahara             : Ust. Musyafak Zein,S.Sy.
Wali kelas              : Ust. Fajar
: Ustd. Siti Zubaidah.
D.  KURSUS BAHASA ASING
1. BAHASA INGGRIS   : Ustd. Yanti,S.Pd.I
2. BAHASA ARAB         : Ustd. Dewi Masithoh,S.TH.I.

MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) AL-IKHLAS
Kepala Sekolah
Hijrah Saputra, S.Sy, M.Pd.I
Wakil Kepala Sekolah
M. Abi dardak, S.Sos.I, M.Pd.I
Wakaur Kurikulum
Musyafa' zain, S.Sy
Wakaur Kesiswaan
Dewi Masithoh, S.Th.I
Wakaur Sarana Prasarana
M. Fachrudin, S.Ag
Pembina OSIS
Diyah Puspitasari, S.Pd
Pembina Pramuka
Rizal Palepi, S.Pd.i
Pembina Kesenian
Nunik S, S.Pd.i
Kepala Lab Komputer
Heru, S.Pd
Kepala Lab IPA
M.Muhtim, S.Pd
Staf Tata Usaha
Agus Joko. Th
Keamanan/Satpam
Muslim
Zamroni
                                                      Boyolali, 31 novebber  2012.
                                                      Pengasuh Ponpes Al-Ikhlas  Dawar
                                                   

                              
                                                      KH. THOHA ASFARI. MH

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

VISI DAN MISI

Mts- SA Al-Ikhlas Dawar Boyolali
VISI: Menjadikan Santriwan dan Santriwati sebagai Generasi Penerus dan Perjuangan dalam menegakkan Agama Islam serta menciptakan santri yang siap terjun ke masyarakat, dan berjuang di Jalan ALLAH SWT. MISI: 1. Menyediakan dan menciptakan generasi penerus dalam memperjuangkan Agama dan bangsa serta negara. 2. Menciptakan para pemuda dan pemudi yang beragama serta bertaqwa. 3. Menciptakan lulusan / alumni pesantren yang siap bersosialisasi langsung dengan masyarakat. 4. Menciptakan para santri yang beriman,taqwa,dan berbudi luhur.

Agungkan AsmaNya

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. . - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template