1.
Nama Yayasan
: Pondok
Pesantren Al-Ikhlas
2.
Alamat Yayasan
: Dk. Dawar Rt/Rw 02/003
1.
Jalan
: Jln. Boyolali – Jatinom Km 07
2.
Kelurahan / Desa
: Manggis
3.
Kecamatan
:
Mojosongo
4.
Kabupaten
:
Boyolali
5.
Jalan
: Jln. Boyolali – Jatinom Km 07
6.
Kelurahan / Desa
: Manggis
7.
Kecamatan
:
Mojosongo
8.
Kabupaten
: Boyolali
3.
No. Statistik Pondok
: 042330906001
4.
No. NPWP Yayasan
: 02.765.710.5-527.000.
5.
Alamat pondok Pesantren :
Dk. Dawar Rt/Rw 02/003
6.
Nama pengasuh
: KH. Thoha Asfari,MH
7.
Tahun Berdiri
: 1993.
8.
Status Ponpes
: Yayasan.
9.
telp
: (0276) 320 590
10.
HP
: 081329595334
Sejarah berdirinya dan perkembangan Pondok Pesantren Al-Ikhlas Dawar
Pondok Pesantren
“Al-Ikhlas” Dawar terletak di desa Dawar, Manggis, Mojosongo Boyolali Jawa
Tengah, didirikan pada tahun 1993 oleh KH Thoha Asfari MH yang merupakan putra
asli desa tersebut. Pada awal berdirinya, pondok yang berlokasi 6 Km dari pusat
kota Boyolali ini, mengkhususkan pada santri usia dasar dan menengah. Namun
dalam masa perkembangan berikutnya berdatangan pula para santri yang
berusia sekolah menengah tingkat atas. Dari waktu kewaktu jumlah santri yang
datang semakin bertambah, bukan saja yang berasal dari kawasan setempat namun
juga berdatangan dari berbagai kota, baik dalam propinsi maupun antar
propinsi. Sebagai mana pondok pesantren lainnya, pondok pesantren Al-Ikhlas
Dawar juga melengkapi dirinya dengan sarana tempat tinggal santri, yang biaya
pembangunannya diupayakan secara swadaya.
Misi
dari berdirinya pondok pesantren Al-Ikhlas Dawar adalah untuk berperan serta
dalam mencerdaskan anak bangsa, melalui pembekalan ilmu-ilmu agama islam dan
ilmu-ilmu umum terapan. Dengan demikian melalui pondok pesantren
Al-Ikhlas Dawar ini, akan lahir generasi muda yang berilmu dan beriman serta
berkepribadian luhur sesuai karakter bangsa Indonesia. Sesuai dengan namanya,
pondok pesantren ini menanamkan kapada para santri keikhlasan dalam segala amal
perbuatan.
Pondok Pesantren
Salafiyah Al-Ikhlas yang terletak di desa Dawar RT.02 RW 03, Manggis,
Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah. Menekankan kepada para santrinya untuk siap
menjadi manusia wiraswasta. Sehingga pondok ini memberi bekal berbagai ketrampilan,
diantaranya, bertani, beternak sapi, unggas dan perkoperasian.
Tujuan diadakannya progam pengembangan pondok pesantren dalam bidang usaha
ini adalah: Mendidik dan membekali para santri dengan ilmu pengetahuan,
ketrampilan dan kewirausahaan. Meningkatkan dan menambah sumber-sumber
pendapatan bagi pondok pesantren dan masyarakat. Mendidik masyarakat sekitar
pondok pesantren tentang cara-cara dan teknik yang lebih maju dalam menjalankan
usaha agrobisnis dan sekaligus memperkenalkan berbagai komoditas yang mempunyai
nilai ekonomi yang lebih baik.
Manfaat diadakannya
progam pengembangan dalam bidang usaha (agribisnis) adalah:
diharapkan santri dapat mengembangkannya melalui masyarakat atau lebih dikenal
dengan istilah transfer teknologi. Sehingga ketika santri pulang dari pesantren
dapat mengembangkan apa yang diperolehnya dari pesantren, baik itu ilmu
agamanya maupun agribisnisnya.
VISI
Menjadikan Santriwan dan
Santriwati sebagai Generasi Penerus dan Perjuangan dalam menegakkan Agama Islam
serta menciptakan santri yang siap terjun ke masyarakat, dan berjuang di Jalan
ALLAH SWT.
MISI
1.
Menyediakan dan menciptakan generasi penerus dalam memperjuangkan
Agama dan bangsa serta negara.
2.
Menciptakan para pemuda dan pemudi yang beragama serta bertaqwa.
3.
Menciptakan lulusan / alumni pesantren yang siap bersosialisasi
langsung dengan masyarakat.
4.
Menciptakan para santri yang beriman,taqwa,dan berbudi luhur.
Tujuan Progam
Pendidikan Pondok Pesantren Adalah :
1.
Mengkondisikan aqidah dan ahlaq santri yang islami dalam kehidupan
sehari- hari.
2.
Mengkondisikan santri agar terbiasa hidup teratur, tertib, dan
disiplin dalam mengisi waktu luang, waktu belajar, beribadah, dan aktifitas
harian lainnya.
3.
Mengoptimalkan pola pembinaan siswa secara terpadu antara sekolah
umum dengan pesantren.
Target
1.
Santri terbina aqidahnya lewat pendidikan ta’lim/ Dirosah
Islamiyah dan pembinaan ibadah secara rutin terutama jama’ah sholat wajib.
1.
Santri dapat secara rutin (istikomah) melaksanakan aktifitas
belajar mandiri
2.
Santri mampu berceramah / pidato / berkutbah dengan tekniik
retorika / protokoler
3.
Santri terbina ahlaknya melalui internalisasi adab Islami dalam
kehidupan sehari-hari
Pendidikan dan Kurikullum yang Diselenggarakan
Pendidikan dan Kurikullum yang Diselenggarakan
Secara garis besar pondok pesantren terbagi menjadi tiga golongan yakni: Pertama pondok
pesantren yang mengadopsi sistem madrasah/ klasik, dan kurikulumnya pun
menyesuaikan dengan kurikulum pemerintah, dengan
menyelenggarakan MI, MTs, MA atau menyelenggarakan SD, SLTA,
dan SMU/ SMK. Pesantren jenis ini sering disebut pesantren khalafiyah/
modern. Kedua pondok pesantren salafiyah, yaitu
pesantren yang masih tetap mempertahankan sistem pendidikan khas pesantren,
baik kurikulumnyamaupun metode pendidikannya. Bahan ajar meliputi ilmu-ilmu
agama islam, dengan menggunakan ketab-kitab kuning berbahasa arab. Sedangkan
kategori ketiga adalah tipe pondok pesantren campuran/kombinasi.
Sebagaimana
hal diatas, Pondok Pesantren Al-Ikhlas telah mengkombinasikan dua jenis
kategori sistem pendidikan jalur sekolah untuk mengikuti perkembangan zaman,
juga tetap menyelenggarakan pendidikan salafiyah, untuk memenuhi tuntutan
masyarakat. Adapun kurikulum yang dipakai dalam Pondok Pesantren Al-Ikhlas
menggunakan kurikulum khas pesantren yang selama ini berlaku, hanya menambah
beberapa mata pelajaran umum dalam kurikulum pesantren. Mata pelajaran umum
yang digunakan pada pondok pesantren Al-Ikhlas tersebut ada yang harus
diajarkan oleh guru melalui proses belajar mengajar tatap muka dan ada yang
dapat diberikan melalui penyediaan buku-buku perpustakaan atau penugasan dan
bimbingan yang dilakukan oleh guru pembimbing. Mata pelajaran yang harus
diajarkan oleh guru melalui proses belajar mengajar tatapmuka ialah Bahasa
Indonesia, Matematika, Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Mata pelajaran umum lainnya
yaitu : Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan serta
bahasa Inggris yang bisa diberikan melalui penyediaan buku-buku perpustakaan.
Proses belajar mengajar dalam progam wajib belajar pendidikan dasar pada pondok
pesantren salafiyah disesuaikan dengan kegiatan yang sudah berlaku di
pesantren. Pendidikan umum tersebut diberikan dalam rangka ikut mensukseskan
program pendidikan dasar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah.
Disamping metode pembelajaran yang digunakan dalam proses wajib belajar 9
tahun, Pondok Pesantren Salafiyah Al-Ikhlas juga masih menerapkan beberapa
metode yang sudah mapan dan mengakar dalam dunia pesantren seperti bandongan,
sorogan, hafalan, dan munazharah. Metode bandongan
atau biasa disebut metode wetonan adalah cara penyampaian
kitab kuning dimana seorang guru, kyai, atau ustadz membacakan dan menjelaskan
isi kitab kuning sementara santri, murid atau siswa mendengarkan , memberei
makna dan menerima. Metode hafalan adalah yaitu santri disuruh
menghafal mata pelajaran yang perlu dihafalkan oleh semua santri dibawah
bimbingan dan pengawasan seorang ustad/kiai para santri diberi tugas untuk
menghafal bacaan-bacaan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan metode sorogan adalah
kegiatan pembelajaran yang menitik beratkan pada pengembangan kemampuan
seseorang (individu) dibawah bimbingan seorang kyai/ustadz. Sementara
metode munazharah adalah penyajian bahan pelajaran denagn cara
murid/santri membahasnya bersama-sama melalaui tukar pendapat tentang
suatu topik atau masalah tertentu. Metode diskusi ini bertujuan agar para
santri aktif dalam belajar. Metode ini juga akan menumbuhkan pemikiran logis,
kritis dan analitis bagi para santri. Proses pembelajaran yang digunakan
dalam pondok pesantren Al-Ikhlas yang telah menyelenggarakan progam
wajar Dikdas 9 tahun sangat berbeda dengan proses pembelajaran yang digunakan
pada sekolah-sekolah umum baik itu SD maupun SMP.
Pada
bulan suci ramadhan pondok pesantren salafiyyah Al-Ikhlas juga mengadakan
pengajian kilatan (pengajian kitab kuning yang dibaca dalam waktu satu bulan),
santri yang belajar pada bulan suci ramadhan tersebut banyak yang datang dari
berbagai daerah, dari berbagai usia dan biasanya hanya menetap pada bulan
ramadhan saja.
Secara umum untuk
kurikulum yang diterapkan pihak pesantren adalah kurrikulum (terutama materi
keagamaan) yang sama diberlakukan oleh pesantren-pesantren lain di Indonesia
yang menggunakan masih kitap kuning ataupun kitap klasik (kutub al-turats)
‘ala ahlussunah wa aljamaah. Disebut klasik karena kitab-kitab
tersebut ditulis oleh para ulama tempo dulu. Kitab-kitab tersebut telah
dianggap mencapai puncak kejayaan sehingga digunakan kalangan
pesantren—termasuk pondok pesantren Salafiyyah Al-Ikhlas Dawar.
Beberapa kitap klasik yang dikaji di pesantren ini adalah terbagi menjadi
beberapa katagori: antara lain ilmu fiqh; dengan kajian kitab Safinat
al Najt, Fath al Qoreib, Fath al Muin, Fath al Wahhab, Bidayat al Mujtahid,
dan Faroidl. Ushul Fiqh dengan salah satu kajian kitabnya
adalah Waraqat.
Kemudian tasawuff dengan kitab kajiannya meliputi Sulam
al Taufiq dan Ihya ‘Ulumuddin. Kemudian hadits dengan
beberapa kitab seperti Bulughul al Maram, Mukhtar al
Hadits, Arba’in Nawawiyyah dan Mushtholat al Hadits. Tafsir
dengan kajian adalah seperti Tafsir Jallalain. Aqidah dengan
beberapa kitab dasarnya adalah Aqidah al Awam, Qathr al
Gaits, Jauhur al Tauhid, Nahwu Sharaf dengan kajian kitabnya
adalah Muttammimah, Kailani, Alfiyah Ibnu malik, kemudian akhlaq
dengan beberapa kajian kitab antara lain adalah Kitab ‘Uqud al Lijain,
Nashaih al Ibad dan Izhatun Nasyi’in.
Kondisi
Santri/Siswa
Pondok Pesantren Salafiyyah Al-Ikhlas Dawar Boyolali yang berdiri tahun
1993, sekarang telah memiliki 500 santri putra-putri yang semuanya tinggal di
dalam asrama pondok atau biasa disebut dengan santri mukimin. Mereka datang dari
berbagai daerah penjuru nusantara. Seperti Magelang, Boyolali, Klaten,
Salatiga, Semarang, Jakarta, Sumatra, Malang dan beberapa daerah lain.
Mayoritas santri ini berasal dari pedesaan dan lahir dari para orang tua yang
kesehariannya berprofesi sebagai petani dan buruh. Dengan tingkatan ekonomi
wali murid yang relatif bawah, maka sudah tentu iuran yang dikenakan sangat
sedikit, bahkan khusus untuk santri/santriwati yang yatim tidak di pungut biaya
apaun juga dan banyak juga santri yang datang kepondok hanya bermodalkan tekat
bulan mencari ilmu, sehingga pondok juga melayani atau menerima santri yang
gratis (tidak dikenai biaya makan dan tempat tinggal). bahkan tidak sedikit
dari santri yang tidak mendapatkan kiriman uang dari orang tuanya, sehingga
beban itu menjadi tanggung jawab Pengasuh Pondok Pesantren itu sendiri.
Atas
dasar kenyataan inilah Pengasuh Pondok melakukan upaya-upaya konkrit demi
memenuhi kebutuhan mereka. Diantara upaya nyata yang dilakukan Pengasuh adalah
meningkatkan usaha Agrobisnis dengan melibatkan beberapa santrinya. Agribisnis
yang telah terlaksana antara lain : Sapi potong, Sapi perah, Ternak Puyuh
petelur, Ikan lele, Budidaya Ayam kampong dan dalam bentuk Pertanian yang
disesuaikan dengan masyarakat sekitar, dan akhir akhir ini pondok pesantren
juga mengembangkan dalam bentuk Lembaga Keuangan Syari’ah yang mana dikelola
sendiri oleh para alumni – alumni Pondok Pesantren Al – Ikhlas sendiri.
Tenaga Pengajar
(Asaatidz)
Sebagaimana
keterangan diatas bahwa pondok pesantren merupakan sub kultur pendidikan yang
tergolong unik yang mana proses pendidikan dan pengajaran dilakukan hampir 24
jam, maka proses tersebut juga berlaku di Pondok Pesantren salafiyah Al-Ikhlas.
Selama hampir 24 jam para santri dididik, diberi pelajaran baik akhlaq maupun pengetahuan
akan ilmu-ilmu keislaman.
Dalam proses pengajaran
ini--transformasi ilmu ke santri, pesantren al Ikhlas Dawar dibantu
oleh 50 tenaga pengajar, yang mana kelima belas tenaga pengajar tersebut sudah
dipercaya dan dapat mengayai proses belajar santri. Ada juga dari santri senior
yang telah dipercaya untuk mengajarkan ilmunya kepada adiknya (santri yunior).
Sehingga dalam proses belajar mengajar, pondok pesantren salafiyah Al-Ikhlas
tidak mengalami hambatan.
Koperasi
Pondok Pesantren ( Kopontren)
Koperasi Pondok Pesantren Salafiyah Al-Ikhlas ini didirikan sebagai unit usaha
pesantren yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari para santri,
pesantren dan masyarakat sekitar. Berapa hasil kerajinan santri dan yang dihasilkan
oleh pesantren seperti sapu, sulak dan keset dan aneka
kerajinan lainnya ditampung dan dijual ke masyarakat. selain itu kabutuhan
hidup seperti sabun, pasta gigi buku-buku pelajaran dan aneka kebutuhan
lainnya juga tersedia di koperasi ini. Dan kedepannya diharapkan dapat
lebih mampu untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas.
Umumnya koperasi yang
dikelola pesantren yang mana pada wilayah pengelolaanya dianggap kurang. Hal
tersebut juga terjadi di kepontren milik pesantren ini. Seperti pada wilayah
modal usaha--Sekedar diketahui Pondok Pesantren Salafiyyah Al-Ikhlas dalam hal
pengelolaannya tidak menarik sumbangan/iuran dari santri tetapi murni berasal
dari pimpinan pesantren. Sehingga praktis tidak ada modal lebih untuk
penembangan Kopontren yang lebih besar. Disamping itu, faktor SDM yang
mengelola koiperasi juga menjadi masalah yang cukup serius bagi Kopontren
yang berdiri 2004 ini.
Untuk pengembangan Koperasi, pasantren ini tengah memikirkan bagaimana cara
mendapatkan tambahan modal usaha. Modal usaha ini akan berimbas pada kuantitas
jumlah barang yang akan diperdagangkan di Kopontren. Hal tersebut sebagaimana
dikemukakan diatas tadi bahwa sumber finansial pesantren bukan berasal dari
pembiayan santri/wali santri namun murni berasal dari pimpinan
pesantren sendiri.
Selain pada wilyah modal usaha, faktor tempat (ruang) ternyata kurang
strategis. Hal ini menjadi masalah disamping ruang yang selama ini dipakai
ternyata “memakan” ruang pesantren yang sebenarnya bisa digunakan untuk
ruang lain juga pada bentuk sosialisasi/dijangkau kemasyarakat cukup susah.
Sebab lokasi kopontren berada di kompleks Pondok Pesantren Salafiyyah
Al-Ikhlas. Maka kedepan agar koperasi tersebut dapat berdiri di masyarakat
(tentunya dikelola secara profesional) sehingga masyarakat bisa menjangkau
koperasi itu dengan mudah.
Progam
Pesantren
Dalam
membangun pundamental keimanan, ketaqwaan dan keislaman, seorang santri dan
para ulama’ atau para kyai menanamkan lima (5) segi kewajiban dalam pondondok
pesantren tersebut, yaitu :
1. Keikhlasan
2. Kesederhanaan
3. Persaudaraan
4. Tenggang rasa
5. Kedisiplinan
Selain lima pokok
kewajiban di atas, yang perlu ditanamkan sebagai seorang santri antara
lain :
1.
Sholat Berjama’ah Lima Waktu
2.
Ziarah Qubur, Sholat Lail, Sholat Rowatib, Sholat Dhuha, Sholat
Sunat Mayit (ghaib) dan Sholat isti’anah.
3.
Puasa Sunah : Puasa Senin Kamis, Puasa Arofah, Puasa Asysyuro,
Puasa Sawal.
4.
Qiro’atul Kitab Tafsir Jalalain dengan tadabbur, dan da’wah setiap
ba’da Sholat Dhuha
5.
Bakhsul Masail
Disamping hal diatas
juga ada progam bakat dan minat. Santri diwajibkan mengikuti progam
pengembangan bakat dan minat yaitu :
1. Seni Bela diri
2. Seni Baca Al- Qur’an
/ Qiro’ah
3. kursus Pranoto coro/
pidato
Pembiayaan Pondok
Pesantren
Untuk
membiayai kegiatan pondok pesantren, tentunya diperlukan dana yang tidak
sedikit. Sedangkan keterbatasan merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh
Pondok Pesantren Salafiyyah Al-Ikhlas. Maka dari itu sumber yang digunakan
dalam pembiayaan Pondok Pesantren Salafiyyah Al-Ikhlas adalah bersumber dari :
- Swadaya
- Bantuan langsung/bergulir
- Hibah
- Lain-lain
STRUKTUR KEPENGURUSAN PONPES SALAFIYAH AL IKHLAS
DAWAR MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI, JATENG
I. PELINDUNG
: Bp KH. Thoha Asfari,MH
: Ibu.Nyai .Hj. Eni Mutmiani
II. MUSTASYAR
: Bp. KH. Thoha Asfari,MH
III. PEMIMPIN PESANTREN
: Bp. KH. Thoha Asfari,MH
IV. SEKRETARIS
: Ust. Muhammad Fachrudin
V. BENDAHARA
: Ust. Muhammad Abi Darda’ S.Sos I.M.Pd.I
VI. KETUA MAJLIS MA’ARIF
1.
Kepala Madrasah
: Ust. Musyafa’ Zain,S.Sy
2.
Seksi Kegiatan Kurikulum dan Pendidikan
- Ust. Muhammad Fachrudi
- Ust. Muhammad Abi Darda’ S.Sos I, M.Pd.I
- Ust. Hijrah Saputra,S.Sy, M.Pd.I
- Ustd. Siti Anifah
- Ust. Rohibin
- Ust. Hasim Asy’ari
- Ust. Muslim Sawit
- Ust. Rohibin
- Ust. M.Sidiq
- Ustd. Nanik Sofiana
3.
Saksi Bidang Batsul Masail
VII. ANNASYATHOT
1.
Roissyu’uh
Annasyathot : Ust. M. Abi
Darda’ S.Sos I,M.Pd.I
2.
Pembina :
a) PHBI:
- Ust. Hijrah Saputra,S.Sy,M.Pd.I
- Ust. Rohibin
- Ust.Hasim As’ari
b)Dzibaizahyyah Wal
Khotobiyyah
1.
Ust. Muslim Choiri
2.
Ustd. Nanik sofiana
3.
Ust. Muslim Sawit
4.
Ust. Rohibin
c) Jam’iyyatu Quro Wal
Huffad
1.
Ust. Muslim Choiri
2.
Ustzh. Nanik Shofiana
3. Ustzh.
Sairoh
d) Perpustakaan
1.
Ust. Ahmad Sidiq
2.
Ust. Siti Anifah
e)Tazazun (kebersihan)
1. Ust.
Rohibin
2. Ust.
Muslim Choiri
3.
Ustd.Siti Anifah
4. Ustd.
Nanik Sofiana
VIII. MA’HADIYAH
1.
Roissyu’un Ma’hadiyah : Ust. Hijrah Saputra,S.Sy, M.Pd.I
2.
Sekretaris Putra :
1.
Ust. Rohibin
2.
Ust. A.Sidiq
3.
Ustd. Siti Anifah
4.
Usth. Nanik Sofiana
3.
Sekretariat Putri :
4.
Saksi-Saksi
a)Dakwah
1.
Ust. M.Abi Darda’ S.Sos.I,M.Pd.I
2.
Ust.Hasim As’ari
3.
Ust. Muslim Sawit
4.
Ustd. Nanik Sofiana
b)Keamanan
1.
Ust. M.Rohibin
2.
Ust. Ahmad Sidiq
c)Kesehatan
1. Ust.
Hasim Asy’ari
1.
Ustd. Siti Anifah
2.
Ust. Muslim
d)Humas
1. Ust. A.Sidiq
2. Ust. Rohibin
3. Ust.Muslim
Choiri
e)Bangun Pagi.
1.
Ust. Hasim As’ari
2.
Ust. Muslim Sawit
3.
Ustd. Siti Anifah
4.
Sdr. Saifudin
5.
Sdr. Abdul Rohman
6.
Sdri. Siti ‘Aisah
7.
Sdri. Sholikhah
f) Seksi Jama’ah
1.Ust. Muslim Choiri
2.Ust. Rohibin
3.Sdr. Mahbub
4.Sdr. Sholih
5.Sdri.Umi Mashitoh
6.Sdri.Nur Halimah
MAJLIS MA’ARIF PONPES AL-IKHLAS
STRUKTUR KEPENGURUSAN
MADRASAH SALAFIYYAH TINKAT ISTI’DAD
Kepala
: Ust. Muslim Choiri
Sekretaris
: Ust. Hasim As’ari
Bendahara
: Ust. Siti
Anifah
Wali
kelas
: Ust. Ahmad Sidiq
: Ustd. Nanik Sofiana
MADRASAH SALAFIYYAH TINGKAT TSANAWIYYAH
Kepala
: Ust. Hayim Asyi’ari
Sekretaris
: Ust.
Rohibin
Bendahara
: Ust.
Muhammad Abi Darda’ S.Sos I.M.Pd.I
Wali kelas
: Ust.
Muslim Choiri
: Ustd. Fatimah
C. MADRASAL
SALAFIYYAH TINGKAT ALIYYAH
Kepala
: Ust. Muhamad Muslim S.
Sekretaris
:
Ustd. Sa’iroh Al hafid
Bendahara
: Ust.
Musyafak Zein,S.Sy.
Wali kelas
: Ust.
Fajar
: Ustd. Siti Zubaidah.
D. KURSUS BAHASA ASING
1. BAHASA
INGGRIS : Ustd. Yanti,S.Pd.I
2. BAHASA
ARAB : Ustd. Dewi
Masithoh,S.TH.I.
MADRASAH TSANAWIYAH
(MTs) AL-IKHLAS
Kepala Sekolah
|
Hijrah Saputra,
S.Sy, M.Pd.I
|
Wakil Kepala Sekolah
|
M. Abi dardak, S.Sos.I, M.Pd.I
|
Wakaur Kurikulum
|
Musyafa' zain, S.Sy
|
Wakaur Kesiswaan
|
Dewi Masithoh,
S.Th.I
|
Wakaur Sarana
Prasarana
|
M. Fachrudin, S.Ag
|
Pembina OSIS
|
Diyah Puspitasari,
S.Pd
|
Pembina Pramuka
|
Rizal Palepi, S.Pd.i
|
Pembina Kesenian
|
Nunik S, S.Pd.i
|
Kepala Lab Komputer
|
Heru, S.Pd
|
Kepala Lab IPA
|
M.Muhtim, S.Pd
|
Staf Tata Usaha
|
Agus Joko. Th
|
Keamanan/Satpam
|
Muslim
Zamroni
|
Boyolali, 31 novebber 2012.
Pengasuh
Ponpes Al-Ikhlas Dawar
KH. THOHA ASFARI. MH
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !