KONSEP DASAR MANAJEMEN BERBASIS SEKOALAH ( MBS)
Gaffar ( 1989 ) mengemukakan bahwa manajemen pendidikan mengandung arti
sebagai suatu proses kerja sama yang sistematik, sistemik, dan komprehensif
dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Manajemen pendidikan juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
berkenaan dengan pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tjuan yang telah
ditetapkan,baik tujuan janka pendek, menengah, maupun tujuan jangka panjang.
Tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan dapat diwujutkan secara
optimal,efektif,dan efisien. Dalam kerangka inilah tumbuh kesadaran akan
pentingnya manajemen berbasis sekolah ( MBS ), yang memberikan kewenangan
penuh(otonomi) kepada sekolah dan guru dalam mengatur pendidikan.
Mbs juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik,
guru-guru, serta kebutuhan masyarakat setempat.
Untuk itu perlu dipahami fungsi-fungsi pokok manajemen, yaitu:
(1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengawasan, dan (4)pembinaan. Dalam
prakteknya keepat fungsi tersebut merupakan suatu proses yang berkesinambungan.
Keempat fungsi tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut:
(1) Perencanaan: merupakan proses yang sistematis dalam
pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu
yang akan datang. Perencanaan juga merupakan kumpulan kebijakan yang secara
sistematik disusun dan dirumuskan berdasarkan data yang dapat dipertanggung
jawabkan serta dapat dipergunakan sebagai pedoman kerja.misalnya (visi dan
misi,dana dll)
(2) Pelaksanaan: merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata
dalam rangka mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Rencana yang telah
disusun akan memiliki nilai jika dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Dalam
pelaksanaan, setiap lembaga pendidikan harus memiliki kekuatan yang mantap dan
menyakinkan sebab jika tidak kuat, maka proses pendidikan seperti yang
diinginkan sulit terealisasi.
(3) Pengawasan:
dapat diartikan sebagai upaya untuk mengamati secara sistematis dan
berkesinambungan; merekam, memberi penjelasan, petunjuk,pembinaan dan
meluruskan berbagai hal yang kurang tepat serta memperbaiki
kesalahan.pengawasan merupakan kunci keberhasilan dalam keseluruhan proses
manajemen, perlu dilihat secara koprehensif, tepadu, dan tidak terpbatas pada
hal-hal tertentu.
(4) Pembinaan:
merupakan rangkaian upaya pengendalian secara profesional semua unsur di
lembaga pendidikan,agar berfunsi sebagaimana mestinya sehingga rencana untuk
mencapai tujuan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.(masyarakat
sekolah)
Manajemen pendidikan merupakan alternatif strategis untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Hasil penelitian balitbang diknas menunjukkan bahwa
manajemen sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas
pendidikan.
Mbs menuntut perubahan tingkah laku kepala sekolah, guru, dan tenaga
administrasi dalam mengoperasikan sekolah.
Untuk memenuhi persyaratan pelksanaa mbs, kepala sekolah, guru dan tenaga
adm harus mempunyai dua sifat yaitu profesional
dan manajerial mereka harus memiliki
pengetahuan yang dalam tentang peserta
didik dan prinsip-prinsip pendidikan, sehingga segala keputusan yang diambil
didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan pendidikan
Untuk kepentingan tersebut, kepala sekolah harus:
1) Memiliki kemampuan berkolaborasi dengan
guru dan masyarakat sekitar sekolah
2) Memiliki pemahaman dan wawasan yang luas
tentang teori pendidikan dan pembelajaran
3) Memiliki kemampuan dan keterampilan untuk
menganalisis situasi sekarang berdasarkan apa yang seharusnya serta mampu
memperkirakan kejadian di masa depan berdsarkan situasi sekarang.
4) Memiliki kemauan dan kemampuan untuk
mengidentifikasi masalah dan kebutuhan yang berkaitan dengan efektifitas
pendidikan di sekolah.
5) Mampu memanfaatkan berbagai
peluang,menjadikan tantangan sebagai peluang, serta mengkonseptualkan arah baru
untuk perubahan.
Istilah mbs merupakan terjemahan
dari ” school-besed management”.istilah
ini pertama sekali muncul di amerika serikat. Mbs merupakan paradikma baru
pendidikan,yang memberikan otonomi luas pada
tingkat sekolah (perlibatan masyarakat ) dalam kerangka kibijakan
pendidikan nasional.
Kewenangan yang bertumpu pada sekolah merupakan inti mbs yang dipandang
memiliki tingkat efektifitas tinggi seta memberikan beberapa keuntungan
berikut:
1) Kebijaksanaan dan kewenangan sekolah
membawa pengaruh langsung kepada peserta didik,orang tua dan guru.
2) Bertujuan bagaimana memanfaatkan sumber
daya lokal.
3) Efektif dalam melakukan pembinaan peserta
didik seperti kehadiran, hasil belajar,tingkat pengulangan,tingkat putus sekolah,moral
guru, dan iklim sekolah.
4) Adanya perhatian bersama untuk mengambil
keputusan, memberdayakan guru, manajemen sekolah rancang ulang sekolah dan
perubahan perencanaan.
Sekolah sebagai lembaga publik perlu terbuka terhadap stakeholdernya(murid,
orang tua, masyarakat dll.) Sehingga
perlu disampaikan imformasi mengenai perencanaan (rps), pelaksanaan kegiatan
dan penggunaan anggaran (apbs).
Tiap pekerjaan mutlak memerlukan adanya pertanggungjawaban (responsibility
dan accountability).sekolah sampai sekarang hanya merasa bertanggung jawab pada
pemerintah atau yayasan yang memberi uang tetapi kurang ada yang merasa
bertanggung jawab kepada masyarakat.
Pada kenyataannya, sebagian besar pembiayaan pendidikan berasal dari orang
tua (dalam hal ini masyarakat) dan sekolah mendidik anak masyarakat.oleh karena
itu sekolah harus bertanggung jawab pada masyarakat,bagaimana dia melaksanakan
tugasnya, apa yang belum terlaksana, kekurangan dan kelebihannya, serta
bagaimana dia mengharapkan bantuan dan dukungan masyarakat untuk mendidik anak
secara bersama dan berkesinambungan.
Di negara yang telah maju mbs telah dilaksanakan dengan baik, sekolah
bertanggung jawab pada masyarakat. Sungguh pun keuanganya sebagian besar dari
pemerintah dan yayasan. Masyarakat melalalui komite sekolah mempunyai kekuatan
dan tidak bisa dipandang sebelah mata oleh kepala sekolah.
Saat ini keterbukaan dan akuntabilitas sekolah bisa dilakukan dengan
melakukan berbagai pertemuan dan rapat dengan komite sekolah untuk
memberitaukan secara terbuka semua persoalan yang dihadapi sekolah, mulai dari
masalah guru, dana yang dibutuhkan, dana yang tersedia dsb. Makin ada
keterbukaan, akan makin baik terhadap citra sekolah dan kemungkinan sekolah
mendapat bantuan lagi dari masyarakat
akan lebih besar.
Hakikat mbs adalah
1. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
2. Pengambilan keputusan bersama
3. Transparansi
4. Akuntabilitas
A.ciri –ciri manajemen yang mengacu pada mbs
1. Visi dan misi dirumuskan bersama oleh
kepala sekolah, guru, unsur siswa, alumni dan stakeholder.
2. Ada rips yang mengacu pada visi dan misi
yang telah dirumuskan
3. Penyusunan rapbs sesuai dengan rips yang
disusun bersama oleh kepala sekolah, guru, komite secara transparan.
4. Akuntabel
5. Terwujudnya otonomi sekolah yang ditandai
dengan kemandirian dan dinamika sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
6. Pengambilan keputusan secara partisipatif
dan demokratis
7. Terbuka menerima masukan, kritik dan saran
dari pihak manapun.
8. Mampu membangun komitmen seluruh warga
sekolah untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan
9. Pemberdayaan seluruh potensi warga sekolah
dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
10.
Terciptanya suasana kerja yang kondusif untuk peningkatan
kinerja sekolah
11.
Mampu memberikan rasa bangga kepada semua pihak
12.
Ada transparansi dan akuntabilitas publik dalam
melaksanakan seluruh kegiatan
B.pembelajaran yang dikehendaki dalam mbs
1. Mengembangkan potensi yang ada pada diri
siswa
2. Meningkatkan keaktifan siswa dalam
menemukan, memecahkan masalah melalui berfikir ilmiah,logis, kritis, dan
praktis.
3. Berani mengemukakan pendapat dalam
memecahkan masalah pada situasi kelompok
4. tidak merasa tertekan dalam proses
pembelajaran sehingga anak merasa senang
5. Menerapkan keterampilan bagi diri sendiri,
masyaraka, dan lingkungan.
C. Peran guru
1. Mendorong keaktifan siswa dlm mengemukakan
gagasan ,pendapat,dan ide baru di masa mendatang.
2. Mengembangkan kegiatan beragam dngan
menggunakan media dan metode yang bervariasi
3. Memberikan motivasi pada siswa untuk
meningkatkan prestasi belajar dengan memajangkan portofolio mereka.
4. berusaha mencapai tujuan pembelajaran sesuai
target dan waktu yang disediakan.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !