KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH AL IKHLAS - .
Headlines News :

PONDOK PESANTREN AL IKHLAS/MTs-SA AL IKHLAS BOYOLALI

Dawar,Manggis,Mojosongo,Boyolali,Jawa Tengah. Telp (0276)320 590 HP: 085642347610
Home » » KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH AL IKHLAS

KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH AL IKHLAS

Written By PONDOK PESANTREN AL IKHLAS BOYOLALI.COM on Sabtu, 03 November 2012 | 08.36


KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH
AL IKHLAS




Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Perilaku Organisasi
Dosen Pengampu:
Drs. H. Rohmad, Phd.

Oleh:
Hijrah Saputra
Nim: 26.10.7.3.042



PROGRAM PASCA SARJANA STAIN SURAKARTA PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2011


A.  RASIONAL
           Pemimpin memiliki peranan yang dominan dalam sebuah organisasi. Peranan yang dominan tersebut dapat mempengaruhi moral kepuasan kerja keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Sebagaimana dikatakan Hani Handoko bahwa pemimpin juga memainkan peranan kritis dalam membantu kelompok organisasi, atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka (Hani Handoko 1999: 293). Bagaimanapun juga kemampuan dan ketrampilan kepemimpinan dalam pengarahan adalah faktor penting efektifitas manajer. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan kemampuan mengidentifikasikan perilaku dan tehnik-tehnik kepemimpinan efektif.
          Kepemimpinan yang baik tentunya sangat berdampak pada tercapai tidaknya tujuan organisasi karena pemimpin memiliki pengaruh terhadap kinerja yang dipimpinnya. Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan merupakan bagian dari kepemimpinan (Hani Handoko 1999: 293). Konsep kepemimpinan erat sekali hubungannya dengan konsep kekuasaan. Dengan kekuasaan pemimpin memperoleh alat untuk mempengaruhi perilaku para pengikutnya. Terdapat beberapa sumber dan bentuk kekuasaan, yaitu kekuasaan paksaan, legitimasi, keahlian, penghargaan, referensi, informasi, dan hubungan (Miftah Toha. 1990:323).
          Robbin S.P, (2002) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk pencapaian tujuan. Sedangkan menurut Ishak. A dan Hendry. T (2003), kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan seseorang untuk menguasai atau mempengaruhi orang lain atau masyarakat yang berbeda-beda menuju pencapaian tertentu. Dan Ivansevich dan Matteson (2008) menyatakan kepemimpinan merupakan kemampuan untuk memakai pengaruh dalam lingkungan atau situasi organisasi, untuk menghasilkan efek yang berarti dan berdampak langkung terhadap pencapaian tujuan yang menantang.
      Didalam Madrasah kepala Madrasah adalah seorang pemimpin yang mana kepala Madrasah itu mempunyai peran yang sangat penting. Soekanto (2003: hal. 288) mendeinisikan pemimpin sebagai “… kemampuan seorang (pemimpin atau leader) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipinpin atau pengikut-pengikutnya). Sehingga orang lain itu bertingkah-laku sebagaimana dikehendaki oleh pemimpinnya.” Dari definisi tersebut, penekanan pada kemampuan mempengaruhi orang lain memmiliki implikasi bahwa seorang pemimpin haruslah mampu mempengaruhi orang lain. Jika tidak ada kemampuan mempengaruhi maka orang iti tidak dapat dikatakan pemimpin.
        MTs al Ikhlas Dawar Manggis Mojosongo Boyolali adalah madrasah yang sangat diharapkan keberadaannya oleh masyarakat kerena untuk melanjut sekolah kejenjang yang lebih tinggi bagi para anak-anaknya. Dan MTs al Ikhlas itu ada berkat kerjasama pemerintahan Indonesia dan Australia guna untuk meningkatkan pendidikat masyarakat sekitar.
         MTs al Ikhlas Dawar Manggis Mojosongo Boyolali  yang masih baru karena proses belajar mengajarnya baru saja dimulai tahun ajaran ini tetapi memiliki program kerja yang banyak dan melibatkan para guru, karyawan dan komite Madrasah yang mana tidak mungkin bisa dihendel oleh kepala Madrasah itu sendiri. walaupun masih banyak sekali kekurangan yang perlu diperbaiki sebagai Madrasah yang masih baru, tapi kami yakin itu semua akan bisa terlaksana dan tercapai apabila ditelateni dengan sungguh-sungguh dan kerjasama antara pihak Madrasah dan masyarakat sekitar..
        MTs al Ikhlas  tidak memengut uang pendaftaran, uang gedung, uang pengembangan, SPP dan lain sebagainya kerena MTs al Ikhlas itu terletak didaerah perkampungan bukan didaerah perkotaan ataupun pinggiran kota yang mana ekonomi masyarakat sekitar ada yang menengah kebawah. Adapun untuk membayar gaji para guru dan pegawai dan untuk keperluan Madrasah disubsidi langsung dari pihak yayasan yaitu yayasan pondok pesantren al ikhlas.
B. KONSEPSI DAN MAKNANYA
          Penampilan kepemimpinan kepala Madrasah adalah prestasi atau sumbangan yang diberikan oleh kepemimpinan seorang kepala Madrasah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif yang terukur dalam rangka membantu tercapainya tujuan madrasah. Penampilan kepemimpinan kepala Madrasah ditentukan oleh faktor kewibawaan, sifat dan keterampilan, perilaku maupun fleksibilitas pemimpin. Menurut Wahjosumidjo, agar fungsi kepemimpinan kepala Madrasah berhasil memberdayakan segala sumber daya Madrasah untuk mencapai tujuan sesuai dengan situasi, diperlukan seorang kepala Madrasah yang memiliki kemampuan profesional yaitu: kepribadian, keahlian dasar, pengalaman, pelatihan dan pengetahuan profesional, serta kompetensi administrasi dan pengawasan. Ada empat bagian yang penting dan saling berkaitan jika ditinjau dari model penampilan organisasi:
a. Sebuah organisasi sebagai suatu kesatuan yang memiliki suatu misi.
b. Tujuan atau sasaran utama yang dapat diukur dari penampilan (kinerja/prestasi yang ditampilkan).
c. Tanggung jawab pokok dan proses.
d. Output yang dihasilkan.
          Agar fungsi kepemimpinann kepala Madrasah berhasil memberdayakan segala sumber daya Madrasah untuk mencapai tujuan sesuai dengan situasi, diperlukan kemampuan professional, yaitu kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan keterampilan prfesional, pelatihan dan pengetahuan professional, serta kompetensi administrasi dan pengawasan.
C.    ANALISIS SWOT
Kekuatan (Strength)
  • Mempunyai guru dengan  kualifikasi baik dan porposional
  • Sebagian guru berlatar belakang pendidikan sesuai bidangnya.
  • Suasana belajar yang kondusif, nyaman dan asri
  • Lokasi yang jauh dari keramaian berada di pinggir desa.
  • Hubungan warga dengan Madrasah berjalan harmonis dan baik.
Kelemahan (Weakness)
  • Kemampuan rata-rata akademik siswa sedang
  • Belum berfungsinya secara maksimal laboratorium laboratorium Komputer dan ruang perpustakaan.


Peluang (Opportunity)               
  • Mempunyai manajemen dan stakeholder yang solid
  • Melalui sarana dan prasarana yang sedikit ditingkatkan akan memicu peningkatan prestasi yang signifikan
  • Animo guru dan masyarakat yang cukup kuat didalam peningkatan prestasi siswa
  • Mendapat dukungan penuh dari yayasan dan komite Madrasah
Ancaman Sekolah (Threat)
  • Keterbatasan sarana Madrasah akan mengurangi pelayanan yang optimal.
D. KEKUATAN PENDORONG
          Suatu hal yang menarik dalam dunia pendidikan bahwa bawahan baik perorangan maupun keelompok dengan sadar selalu mengikuti dan melaksanakan apa yang dikehendaki oleh pemimpin. Demikian pula dengan penampilan kepemimpinan kepala Madrasah yang berupa suatu sumbangan atau kontribusi terhadap pencapaian proses pencapaian tujuan sekolah, sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu kewibawaan (power), sifat-sifat dan keterampilan,perilaku (behavior), serta fleksibilitas pemimpin.
1. Kewibawaan (power)
           Kewibawaan merupakan keunggulan dan kelebihan atau pengaruh yang dimiliki oleh kepala Madrasah. Hal ini dapat mempengaruhi orang bahkan menggerakkan, memberdayakan segala smber daya Madrasah untuk mencapai tujuan Madrasah sebagai dengan keinginan kepala Madrasah. Menurut Amitai dan Roven kewibawaan sebagai suatu potensi yang berpengaruh dapat dibedakan ke dalam berbagai klasifikasi:
a. Position Power, kewibawaan ini bersumber atau mengalir dari jabatan atau kedudukan formal seorang pemimpin yang telah ditetapkan dengan legitimasi atau surat keputusan dari pejabat yang berwenang kepada bawahannya. Kepala Madrasah memiliki wewenang untuk mengatur, memberikan tugas, bahkan memaksa (Coersive Power) dan dapat memberikan hukuman atau penghargaan (Reward Power) kepada bawahannya, sehingga bawahannya loyal dan bersedia melaksanakan perintah keinginan kepala Madrasah.
b. Personal Power, kewibawaan ini karena kepala Madrasah mampu menggerakkan bawahannya karena sifat-sifat pribadi atau keteladanan (referent power) yang menimbulkan daya tarik kepercayaan dan kekaguman, serta keahlian (expert power) yang menyebabkan bawahan hormat dan unduk karena keahlian dan pengalaman maupun pendidikan yang dimiliki kepala Madrasah.
2. Sifat-sifat dan Keterampilan
           Sifat-sifat atau kualitas kepala Madrasah dapat tercermin dari aspek-aspek fisik dan piskis. Ciri-ciri fisik meliputi tinggi badan, penampilan dan tingkat energi. Sedangkan kepribadian mencakup harga diri, pengaruh dan keantapan emosi. Selanjutnya keterampilan meliputi kecerdasan, kelancaran berbicara, keaslian dan wawasan kemasyarakatan. Menurut hasil studi Stogdill bahwa ciri-ciri keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah secara garis besarnya dirasakan, diamati ada tidaknya beberapa indikasi sebagai berikut:
a. Dorongan yang kuat untuk bertanggung jawab dan penyelesaian tugas.
b. Penuh semangat dan tekun di dalam meyakinkan tujuan.
c. Berani mengambil risiko dan keputusan.
d. Berusaha untuk berlatih, berpikir ke dalam situasi masyarakat.
e. Percaya diri dan memiliki identitas kepribadian.
f. Keinginan kuat untuk menerima konsekuensi keputusan dan tindakan.
g. Tahan uji dalam menghadapi tekanan akibat hubungan antarpribadi.
h. Kemampuan untuk bersabar dalam dalam menghadapi kegagalan dan penundaan.
i. Kecakapan dalam mempengaruhi perilaku orang lain.
j. Kemauan untuk menciptakan sistem hubungan kemasyarakatan.
3. Perilaku
           Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para pakar melalui analisis actual kepemimpinann, memberikan kesimpulan bahwa tingkah laku, perilaku atau apa yang dilakukan oleh para pemimpin dalam memberdayakan sumber daya suatu organisasi lebih dekat hubungannya dengan proses kepemimpinan. Perilaku sebagai salah satu potensi atau kekuatan pendorong penampilan kepala Madrasah dapat mempedomani teori atau pikiran-pikiran dasar kepemimpinan di bawah ini:
a. Perilaku pemimpin yang mengutamakan tugas (Task oriented) dimana seorang pemimpin mengarahkan bawahannya dalam usaha pencapaian tujuan organisasi dengan ditandai adanya planning, organizing, dan controlling.
b. Perilaku pemimpin yang mementingkan hubungan kerja (Relationship Orientid) dimana seorang pemimpin mempunyai hubungan kerja yang sifatnya pribadi dan ditandai dengan adanya saling mempercayai, menghargai ide-ide bawahannya serta tenggang rasa terhadap peran bawahannya.
c. Perilaku pemimpin yang engutamakan hasil (Effectiveness) dimana seorang pemimpin berhasil mencapai tujuan organisasinya sesuai dengan persyaratan kedudukannya.
4. Fleksibilitas
            Meruapakan tingkat kelenturan kepemimpinan seorang kepala Madrasah untuk beradaptasi dengan lingkungan atau situasi sekolah yang di dalamnya berkumpul atau bekerja sama antar SDM sehingga dapat diberdayagunakan dalam mencapai tujuan Madrasah. Suatu lingkungan diamana proses penampilan kepemimpinan kepala Madrasah terjadi, pada dasaranya dapat dikelompokkan ke dalam dua hal pokok, yaitu SDM sebagai bawahan dan factor di luar SDM seperti tujuan, struktur organisasi, waktu, tempat dsb. Dalam hal ini “bawahan” merupakan factor terpenting yang erat kaitannya dengan tingkat fleksibilitas penampilan kepemimpinan sekapal Madrasah.
Bawahan dapat diidentifikasi sebagai para guru, laboran, pustakawan, para siswa dari suatu Madrasah yang ditandai dengan “tingkat kematangan” yang ditunjukkan oleh mereka terhadap tugas-tugas tertentu, fungsi dan tujuan sekolah yang ingin dicapai. Yang dimaksud dengan “tingkat kematangan bawahan” ada beberapa indikasi berikut:
a. Mempunyai tujuan yang dapat dicapai, tujuan yang menggambarkan prestasi.
b. Mempunyai tanggung jawab dalam arti memiliki motivasi atau kemauan untuk menentukan tujuan.
c. Mempunyai pendidikan dan pengalaman.
d. Memiliki kematangan tugas dan psikologis.
e. Tingkat kemauan dan kemamuan bawahan yang tidak sama.
Bawahan dikatakan memiliki tingkat kematangan tinggi apabila mempunyai kemampuan teknik, pengetahuan terhadap tugas, serta kematangan psikologis dalam melaksanakan tugas-tugasnya. dan dikatakan meiliki tingkat kematangann rendah apabila tidak ada keterampilan teknik dan pengetahuan terhadap tugas serta rasa percaya diri dan harga diri.
namun ada pendapat dari pakar yang lain menyimpulkan bahwa sikap fleksibilitas pemimpin tercermin pada tiga unsure berikut:
a. Cocok, artinya selalu mengatur dan emngendalikan perilakunya sesuai dengan situasi termasuk dengan bawahannya dimana proses kepemimpinan itu dilaksanakan.
b. Sejalan, artinya selalu mengarahkan perilaku kepemimpinannya sesuai tugas serta kenyataan organisasi yang dipimpinnya.
c. Taat asas, tidak lain ialah ketaatan atau sikap konsisten pemimpin pada kepribadian dan keyakinan.
Menurut teori situasi pada hakikatnya ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan dan penting untuk dipahami serta dilaksanakan oleh para pemimpin, termasuk kepala sekolah:
a. Kepemimpinan efektif, kepemimpinan yang selalu menyesuaikan diri dengan tingkat kematangan bawahannya.
b. Pemimpin yang efektif akan selalu membantu bawahan dalam eprkembangan mereka, yaitu dari tidak atau belum matang menjadi matang.
c. Perilaku pemimpin cenderung berbeda-beda dari situasi ke situasi lain.
d. Setiap pemimpin penting untuk memdiagnosa situasi.
e. Pemimpn yang baik jika mampu merubah perilakunya sesuai situasi dan memperlakukan bawahannya sesuai dengna tingkat kedewasaanya.
f. Empat perilaku pimpinan yang harus disesuaikan dengan tingkat kematangan bawahan (M): instruktif (M= tidak mau, tidak mampu), konsultatif (M= mau tapi tidak mampu), partisipatif (M= tidak mau, tidak mampu) dan delegatif (M= mau dan mampu).
E. SASARAN
Ada lima sasaran pokok yang harus selalu dibina oleh setiap kepala sekolah, yaitu:
1. Program Pengajaran
Jika seorang kepala Madrasah ingin Madrasahnya yang dipimpinnya behasil, maka ia harus memiliki komitmen tinggi terhadap program pengajaran. Program pengajaran menyangkut lima masalah pokok yaitu isi, susunan program, kurikuler dan ekstrakurikuler, pelaksanaan dan pengembangan kurikuler tingkat nasional dan tingkat daerah. Dampak penampilan kepala Madrasah terlihat pada perubahan yang terjadi pada para siswa dan SDM yang lain:
a. Dalam jangka pendek: perkembangan intelektual, keberhasilan akademik, gairah untuk memperoleh pengetahuan, kreatifitas, sikap social; pengembanan pribadi, kesehatan fisik dan emosi, pengembangann keterampilan kepedulain karir, perencanaan keterampilan dan keterampilan kerja.
b. Dalam jangka panjang: partisipasi dalam kegiatan pemerintah atau masyarakat; kepuasan pribadi, dan hidup yang bermanfaa bagi masyarakat.
2. Sumber Daya Manusia
           Faktor yang paling esensial dalam proses pendidikan adalah unsure manusia, yaitu manusia yang ditugasi untuk menghasilkan perubahan yang telah direncanakan pada anak didik, yaitu manusia yang memiliki kompetensi mengajar. beetapa pentingnya faktor manusia, maka tanggung jawab kepala sekolah dalam mencapai tujuan sekolah, membantu individu memperoleh kedudukan dan standar mempersatukan antara tujuan individu-individu denan tujuan Madrasah.
           Sebagai kunci keberhasilan penampilan kepemimpinan kepala Madrasah ada langkah-langkah yang harus dilakukan oleh kepala Madrasah terhadap sumber daya manusia, yaitu identifikasi (rekrut, menseleksi) pengangkatan/penugasan, diklat, orientasi dan sosialisasi, evaluasi, serta pembinaan dan pengembangan.
3. Kesiswaan
            Siswa merupakan unsure utama yang harus dilayani, oelh sebab itu para siswa harus dilibatkan secara efektif dan tepat, tidak hanya dalam proses belajar mengajar, melainkan juga dalam kegiatan sekolah. Langkah paling tepat yang perlu dilakukan dalam penampilan kepala Madrasah adalah:
a. Mengembangkan pengertian yang lebih besar dan memahami isi hati para siswa untuk melibatkan para siswa ke dalam berbagai keputusan.
b. Arahan yang paling tepat adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), latihan kepemimpinan, kegiatan-kegiatan ektrakulikuler. Sedangkan materi yang dtanamkan kepada siswa yang lain adalah keimanan kepada Tuhan YME, kehidupan berbangsa dan bernegara, pendidikan budi pekerti, berorganisasi, kesegaran jasmani, dan kreasi seni.
c. Tanggung jawab kepala Madrasah dalam hal ini mengadakan pengendalian kehadiran siswa, penerapan disiplin, kebebasan mengemukakan pendapat, menghormati proses hak-hak seluruh siswa secara tepat.
4. Anggaran Belanja dan Fasilitas
            Siklus anggaran belanja Madrasah yang mencakup perencanaan, persiapan, pengelolaan dan evaluasi memerlukan perhatian yang cermat. Kecermatan kepala Madrasah terhadap anggaran belanja, kewibawaan kepala Madrasah terhadap keberhasilan Madrasah. Anggaran belanja suatu Madrasah pada hakikatnya merupakan refleksi sistematik yang berkaitan dengan program pendidikan. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa penampilan kepemimpinan kepala Madrasah yang efektif dalam bidang anggaran belanja akan meberikan dampak positif terhadap pengelolaan Madrasah dan tercapainya tujuan sekolah, yaitu tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
            Tanggung jawab utama kepala Madrasah yang berkaitan dengan fasilitas pendidikan mencakup dua masalah pokok, yaitu: perencanaan gedung-gedung sekolah (school plant planning) dan kegiatan dan pemeliharaan Madrasah (school operation and maintenance). Dalam merencanakan maupun memperbaharui memerlukan keterlibatansecara tepat dari para guru, siswa dan masyarakat, sehingga fasilitas Madrasah dirasakan bermanfaat, dapat dipahami dan fleksibel. sedangkan dalam pemeliharaan sebuah Madrasah diharapkan menciptakan suatu lingkungan kondusif untuk proses belajar mengajar, maupun menangkal berbagai bentuk kejahatan dan kerusuhan. Jadi, dampak penampilan kepemimpinan kepala Madrasah yang diharapkan dari sarana dan fasilitas adalah terciptanya suatu suasana, situasi dan kondisi lingkungan Madrasah yang tertib, bersih, aman, indah dan penuh kekeluargaan.
5. Hubungan Kerja Sama antara Madrasah dengan Masyarakat
             Seorang Madrasah sekolah merupakan mat arantai penting di antara hubungan Madrasah setempat dengan masyarakat yang lebih luas. Ada tiga hal yang perlu dilakukan kepala Madrasah:
a. Bagaimana memperoleh dukungan perbaikan dari masyarakat.
b. Bagaimana memanfaatkan sumber-sumber daya diperoleh secara tepat.
c. Dukungan yang diperoleh dan diperlukan, meliputi personil, dana dan dukungan informasi, serta sikap politis pemerintah.
Dampak yang dihasilkan oleh hubungann yang akrab antara sekolah dengan masyarakat melalui efektifias penampilan kepemimpinan kepala Madrasah adalah:
a. Meningkatkan partisipasi aktif dan warga wilayah dalam kegiatan pendidikan.
b. Meningkatkan komunikasi antara satu Madrasah dengan satu masyarakat.
c. Sekolah dapat memperbaiki program-program pendidikan Madrasah yang hasilnya betul-betul diperlukan masyarakat.
d. Kemungkinan meningkatnya dukungan dari masyarakat.
F. KESIMPULAN
            Keberhasilan atau kegagalan suatu Madrasah dalam mencapai tujuan Madrasah sangat dipengaruhi oleh penampilan kepemimpinan kepala Madrasah dalam bersikap. Yang mana sangat diperlukan kemampuan professional seperti kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan keterampilan professional, pelatihan dan pengetahuan professional, serta kompetensi administrasi dan pengawasan yang juga sangat dipengaruhi oleh kewibawaan, sifat-sifat dan keterampilan, perilaku, serta fleksibilitas pemimpin tersebut.
         Apabila kita semakin kita pelajari dan dalam kepribadiannya, ajaran dan nasehatnya, maka terasa semua begitu alami dan menjunjung tinggi harkat manusia. Dan niscaya kita akan merasakan kebenarannya. Namun tentu saja hal ini hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang telah berpikiran dan berhati jernih. Kita akan membenarkannya melalui suara hati yang terdalam. Inilah tingkat kepemimpinan yang tertinggi, yaitu pemimipin yang abadi cara berpikir dan pengaruhnya akan terus berjalan samapai akhir jaman. Inilah daar yang telah diletakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam membangun peradaban baru itu, yang sesuai dengan fitrah manusia. Dengan jelas tersimpul dalam cerita yang diambil oleh Ali bin Abi Thalib r.a., ketika ia bertanya kepada Rasulullah dan dijawab:
Ma’rifat adalah modalku,
Akal pikiran adalah sumber agamaku,
Rindu kendaraanku,
Berzikir kepada Allah kawan dekatku,

Keteguhan perbendaharaanku,
Duka adalah kawanku,
Ilmu adalah senjataku,
Ketabahan adalah pakaianku,

Kerelaan sasaranku,
Faqr adalah kebanggaanku,
Menahan diri adalah pekerjaanku,
Keyakinan makananku,

Kejujuran perantaraku,
Ketaatan adalah ukuranku,
Berjihad perangaiku,
Dan hiburanku adalah dalam sembahayang.

Rasulullah berhasil memimpin dunia dengan suara hatinya, dan diikuti pula oleh suara hati pengikutnya. Dia bukan hanya seorang pemimpin manusia, namun dia adalah pemimpin segenap hati manusia. Ia adalah pemimpin abadi.








DAFTAR PUSTAKA
Handoko  Hani. 1999. Manajemen. edisi kedua, (Yogyakarta). BPFE
Toha Miftah.1990. Kepemimpinan Dalam Manajemen, Jakarta:Rajawali Pers, cet. Ke-4
Siagian, Sondang P. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. (Jakarta:Rineka Cipta, 2002)
Wahjosumidjo. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahnnya. (Jakarta:Rajawali Pers, 2008)
Neisha Diva, “Jangan Remehkan Penampilan saat Bekerja” dalam http://neisha diva.blogspot.com/2008/06/jangan-remehkan-penampilan-saat-bekerja.html (13 januari 2009)
Ika Maya Susanti, “Pentingnya Penampilan dalam Karir” dalam http://ikapunyaberita.wordpress.com/2007/09/09/pentingnya-penampilan-dalam-karir (13 Januari 2009)
Sondang P.Siagian, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, (Jakarta:Rineka Cipta, 2002), 1-3
Anonim, “Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sikap Guru Terhadap Pekerjaan Dengan Kompetensi Profesional Guru Matematika Smp Negeri Di Kabupaten (Pend-19)” dalam http://ilmiah-pendidikan.blogspot.com/2009/11/hubungan-kepemimpinan-kepala-sekolah.html (13 januari 2009)
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahnnya, (Jakarta:Rajawali Pers, 2008),432-433



Share this article :

1 komentar:

VISI DAN MISI

Mts- SA Al-Ikhlas Dawar Boyolali
VISI: Menjadikan Santriwan dan Santriwati sebagai Generasi Penerus dan Perjuangan dalam menegakkan Agama Islam serta menciptakan santri yang siap terjun ke masyarakat, dan berjuang di Jalan ALLAH SWT. MISI: 1. Menyediakan dan menciptakan generasi penerus dalam memperjuangkan Agama dan bangsa serta negara. 2. Menciptakan para pemuda dan pemudi yang beragama serta bertaqwa. 3. Menciptakan lulusan / alumni pesantren yang siap bersosialisasi langsung dengan masyarakat. 4. Menciptakan para santri yang beriman,taqwa,dan berbudi luhur.

Agungkan AsmaNya

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. . - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template